PENEGAKAN HUKUM MENGENAI HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Abstract

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dimiliki setiap individu sebagai
makhluk ciptaan Tuhan. Perjuangan untuk mencapai kesetaraan dan pemenuhan
hak asasi manusia telah berlangsung lama di seluruh dunia, dan tidak ada yang
tahu pasti kapan perjuangan ini dimulai. Persyaratan hak asasi manusia muncul
dari pelanggaran hukum. Ini bisa menjadi kewajiban semua lapisan masyarakat,
bukan ajaran negara yang adil. Semua orang diharapkan bekerja sama untuk
menjaga hak asasi manusia dan mewujudkan standar kemanusiaan yang adil dan
masyarakat yang sejahtera. Penataan hukum tidak bisa lepas dari pilihan hakim
yang berkaitan dengan kewenangan hukum. Otorisasi hukum adalah cara untuk
mencapai tujuan yang sah sehingga gagasan hukum dapat menjadi kenyataan.
Artikel ini mengkaji hak asasi manusia dalam konteks run the show of law, antara
hukum dinamis dan hukum positif. Hukum dinamis adalah hukum yang berpihak
pada keadilan dan perhubungan antar individu. Dalam mensurvei artis-artis
pertunjukan yang sah, diyakini akan ada ketulusan, simpati, dan kepedulian
terhadap individu-individu yang berwenang. Pencipta memilih subjek ini karena
kewenangan hukum terkait hak asasi manusia di Indonesia masih belum ideal.
Negara Indonesia masih dalam tahap bergerak yang dibayangi oleh kerentanan
hukum. Permasalahan utama dalam artikel ini adalah bagaimana hukum yang
berlaku terhadap pelanggaran HAM, cara mendidik para pelanggar HAM, makna
penetapan yang digunakan dalam kasus pelanggaran HAM di Indonesia, dan
standar hukum Islam.